fbpx
nav-left cat-right
cat-right

AYO PRAKTIK MANDIRI

AYO PRAKTIK MANDIRI

Halo Sahabat Teman Sejawat dokter..
Di Halaman ini saya ingin bercerita awal praktik menjadi dokter mandiri.
Nama Saya Maulana nomer mahasiswa saya G2A96101,masuk FK tahun 1996 dan Saya lulus dari FK Undip tahun 2002 bulan Oktober wisuda, sebelum lulus karena dulu aturan praktik belum seketat sekarang saya mulai praktik di Klinik 24 jam, saya Ko As sudah praktik di klinik 24 jam, ditempat praktik tersebut saya mendapat uang perpasien 750 rupiah saat itu, dan bukan uang yang saya kejar tapi mau melihat bagaimana saya bisa mempunyai klinik yang lebih baik dari tempat praktik saat itu.
Dulu tidak tau kalau Ko As praktik itu salah, namun dahulu sudah menjadi tradisi kalo sudah ko As sudah bisa jaga di Klinik 24 jam, dan saya heran kenapa kok ya tidak kena penertipan dari dinas kesehatan, namun karena sistem seperti itulah saya banyak belajar dari senior-senior saya bagaimana membuka klinik.
Setelah hampir 6 bulanan saya praktik di Klinik 24 jam saya Lulus menjadi dokter, senang rasanya di sumpah jadi dokter, eh namun banyak teman2 setelah lulus hilang dari kota semarang ini menuju jakarta untuk cari THP yang tinggi, ya lulus dokter juga harus bekerja bukan? saya ahkirnya menyusul melihat teman2 saya praktik di Klinik 24 di Jakarta, disana lebih agak banyak KLinik dari pada di Semarang, namun jadwal jaganya 24 jam. Setelah melihat kehidupan jadi dokter baru lulus trus ke Jakarta akhirnya saya memutuskan untuk kenapa saya tidak mandiri di Semarang saja.
di awal tahun 2003 saya kembali di semarang trus ada paman saya menawari menggantikan praktik sorenya. Paman saya adalah birokrat, jadi tempat praktiknya tidak pernah beliau jaga, dan hasilnya saya 3 bulan praktik di tempat praktik beliau dan tidak ada pasiennya. Saya mencoba melamar menjadi pegawai tidak tetap yang pada tahun 2003 tersebut ada aturan menteri kesehatan bahwa PTT tidak harus di pusat, tapi bisa PTT cara lain, saya ikut PTT di Puskesmas Pandanaran Semarang, Gaji waktu itu Rp.350.000/bulan sedangkan untuk PTT pusat digaji 1,2 jt saat itu. Alhamdulilah di Gaji. Dari PTT cara lain tersebut saya belajar mengobati pasien yang seharinya sampai 300 orang. Alhamdulilah saya dapat pengalaman mengobati orang. Disini saya mepelajari seni komunikasi dokter pasien, karena menurut buku Bates Guide Physical Examination and History Taking karangan Lynn S.Bickley komunikasi adalah faktor terpenting dalam mengobati pasien, dan faktor ini mengusasi 70% kesembuhan pasien.
Setelah 3 bulan menjadi dokter tidak tetap saya mempunyai tabungan 1,5 juta dari gaji dokter PTT dan 3 juta dari praktik sebelumnya, ahkirnya saya memberanikan diri untuk membuka debut praktik mandiri di tahun 2003 bulan juni tanggal 11.
Saya mendapatkan rumah kosong milik orang tua saya untuk buka praktik, waktu itu ukuran ruang praktinya hanya 2×3 m, alhamdulilah mendapat ruang praktik gratisan. dan modal 4,5 juta tersebut saya belikan alat praktik dan obat. Untuk bikin plang papan nama dan promosi 1 juta,obat stok 2,5 juta dan1 juta untuk beli bed pasien dan alat praktik. dan Perabotan saya pinjam dari orang tua saya, sofa, meja kursi tinggal angkut, karena orang tua mendukung saya mandiri.
Ahamdulilah papan nama yang saya beri nama Klinik Kedokteran Keluarga Kalipancur dapat mendatangkan pasien sebanyak 7 orang pada hari pertama, karena memang sebelumnya saya surve lokasi dan mengikut sertakan pegawai kelurahan untuk menyebarkan promosinya.Karena yang menjadi petugas penerima tamu/pasien adalah petugas kelurahan yang saya rekrut. Mungkin ini faktor keberhasilan debut praktik mandiri saya. Pagi beliau menjadi pegawai honorer di kelurahan, sore menjadi penerima pasien di klinik saya. Saya ingat dahulu saya gaji 150 ribu perbulan dan saya kasih komisi untuk jumlah perkunjungan. Dalam sebulan pertama saya praktik sepulang dari puskesmas mulai jam 3 sore dan praktik sampai jam 10 malam. Setiap hari senin sampai sabtu saya jalani sampai 3 bulan pertama, ahkirnya saya mendapatkan dokter ke 2 dan ke 3 yang saya gaji, yakni teman saya Ko AS dulu. Alhamdulilah saya sudah bisa libur setiap malam minggu untuk apel ke pacar saya, yang saat ini menjadi istri saya.Dan saya bisa buka klinik saya di pagi hari. Alhamdulilah dalam 6 bulan klinik ini bisa melayani pasin sampai 80 orang setiap harinya, dan saya mempunyai modal untuk mengembangkannya.
Saya ingin berbagi kepada rekan rekan semua, untuk memulai bisnis atau menjadi seorang mandiri ada 3 prinsip yang ahkirnya saya dapatkan dan memang dibenarkan oleh guru saya pak Heppy Trenggono. Think Big, Start Small dan Growth Fast. Kita jangan berpikiran aneh2 sebelum memulai, yang kita mulai hanya berpikir besar saja, bagaimana kita bisa menjadi besar,trus kita memulai bisnis dengan hal yang kecil, tidak buka dengan modal yang besar-besar yang tidak kita punyai dan usahakan bisnis ini berkembang bagaimana caranya, yang jelas untuk membuat bisnis bisa berkembang dengan marketing dan berinovasi.
Mari rekan-rekan jangan takut untuk memulai sesuatu yang memang ingin kita capai, mulai sekarang. Perjalanan 1000 langkah dimulai dari langkah pertama. Saya disini tidak ingin pamer atau bermaksud apapun, namun saya ingin berbagi ilmu yang bermanfaat bagi rekan2 semua, khususnya dokter yang baru lulus dan belum memulai praktik mandirinya.
Terimakasih atas waktunya untuk membaca artikel ini, dan saya doakan rekan2 selalu lebih sukses dan mengajak orang lain untuk sukses juga.

Salam
Maulana Adrian S
Founder KLINIKITA GROUP Indonesia

24 Responses to “AYO PRAKTIK MANDIRI”

  1. dr agus berkata:

    assalamualaikum dok,saya sdh bekerja di puskesmas selama 8 tahun..ada rasa jenuh mengahampiri saya..beban kerja yg makin besar di puskesmas membuat saya tdk bisa fokus di praktek mandiri.selama ini saya jg praktek di rumah dinas,tp karena beban kerja ,kadang terbengkalai. Saya ingin resign dri puskesmas dan membuka usaha mandiri..dan saya akan pulang ketempat kelahiran saya, Dari mana saya harus mulai untuk parktek mandiri.?

  2. Ari Setiyo Sidik berkata:

    Assalamualaykum teman sejawat
    Selamat siang,,,

    Syukur Alhamdulillah saat ini praktek mandiri saya saya beranikan diri buka dalam kondisi pandemi seperti saat ini dan sudah berjalan 3 hari,,,
    Selain praktek mandiri saya juga jaga di IGD sebuah RS swasta. Dan karena jadwal saya di RS tersebut tidak pernah dapat shift pagi, jadi saya jadwalkan praktek saya pagi antara jam 07.00 – 13.00. untuk mensiasati jadwal.
    Sudah 3 hari setelah praktek ini buka hehehe saya belum kedatangan tamu pasien..
    Mungkin bisa memberikan motivasi atau saran,, kira2 saya perlu bentuk promosi yg seperti apa ya? Atau

    • admin berkata:

      Wa alaikumussalam dok Ari…
      Semoga selalu sehat ya dok…
      Saya ucapkan selamat dok, sudah melangkah satu langkah untuk membuka praktik sendiri.
      Untuk materi marketing saya sudah banyak tuliskan dalam artikel di blog ini dok
      semoga bermanfaat.
      Perlu diingat.. kunci dari praktik dokter yang berhasil adalah : minat dan niat kita untuk membantu masyarakat sekitar tempat kita berpraktik, jadi naikkan terus nilai tambahnya, bukan fokus kepada jumlah pasiennya, namun nilai tambah dan ke dekatan dengan pasien kita.

      Sekali lagi tetap semangat dok, sukses selalu

  3. dr L berkata:

    Assalammualaikum
    Saya seorang dokter umum, saya diajak bekerjasama oleh apoteker dimana beliau mempunyai apotik. Beliau menyediakan tempat praktik beserta kelengkapan seperti meja, bed, tensimeter, dan perlengkapan sederhana lainnya. Saya menerima biaya konsultasi dan jasa tindakan medis (100% untuk dokter), apotik hanya menerima biaya obat dan administrasi dari pasien. Saya juga tidak mengeluarkan biaya maintenence dan sewa ruangan.
    1. Bagaimana menurut dokter tawaran spt ini?
    2. Untuk MOU izin limbah medis (utk persayaratan SIP), apakah pengurusan nya oleh kita sendiri atau dari pihak apotik?

    Mohon pendapatnya dok,
    Terima kasih

    • admin berkata:

      Wa alaikumussalam dok Leny, maaf baru bisa balas..
      Untuk sekarang apotek memang membutuhkan trafik atau jumlah pengunjung, salah satunya dengan mengajak dokter untuk bermitra. Ada 2 skema yang biasanya di tawarkan : jika apoteknya sudah lama dan besar, biasanya mereka menawarkan opsi seperti yang dokter kemukakan, mereka menyediakan tempat dan harapannya ada nilai tambah untuk apoteknya, sehingga pembeli apoteknya bisa dari pasien tempat dokter berpraktik.
      Opsi kedua adalah memberikan uang transportasi dan penempatan SIP bagi dokter di apoteknya, biasanya opsi ini dipakai jika apoteknya susah mendapatkan mitra dokter untuk praktik disana, namun apotek seperti ini akan mengevaluasi kinerja dari mitra dokternya, sehingga mereka minta omset tertentu untuk waktu tertentu.
      Saya cenderung memilih opsi awal tersebut , dimana dokter mendapatkan jasa dokter semuanya, sehingga dokter mempunyai keleluasaan untuk memilih waktu praktik, jenis obat yang digunakan dan kebebasan berkreasi. Memang untuk ini memerlukan waktu dan biaya sendiri agar pasien mau berkunjung dan kembali periksa lagi.

      Untuk pengurusan SIP dan masalah biaya yang berhubungan dengan SIP lebih baik dokter biaya sendiri, karena jika nanti ada hal yang kurang nyaman praktik di tempat tersebut bisa langsung di cabut dan pindah.

      Demikian dok, semoga sukses selalu

  4. Awan berkata:

    Assalamualaikum.
    Saya ingin membuka praktek dokter sekaligus apotek didepan rumah. Apakah bisa.?. Apakah ada standar luas bangunan yang harus dipenuhi.?
    Dan bagaimana penghasilan dokternya.? Apakah perbulan.? Ataukah perpasien.? Ataukah bagaimana.? Biar adil.

    Mohon sarannya.
    Terimakasih.

    • admin berkata:

      Wa alaikumussalam dok Awan,
      Praktik dokter boleh kok di tempatkan dimana saja kok, tapi untuk Apotek biasanya minta luasan minimal 50 m2 untuk menjadikan apotek tersebut bisa melayani dengan baik. Saran saya buka praktik dokter dulu jika lokasinya bagus, kemudian ditambahi dengan apotek.
      Semangat dok

    • dr Dimas berkata:

      Assalammualaikum dr. Maulana. Izin bertanya berdasarkan pengalaman njenengan, standard yg baik kelengkapan alat dan sarana penunjang untuk praktik mandiri kira2 meliputi apa saja nggih? Selain tensimeter stetoskop dan bed tentunya. Karena di daerah saya bertugas dinkes akan menanyakan perihal kelengkapan ini bahkan melakukan visitasi ke lokasi praktek saya, jadi saya bisa siapkan terlebih dahulu. Mudah2an dari persiapan awal yg baik bisa berkembang menjadi klinik, aamiiin

      • admin berkata:

        Wa alaikumussalam dok Dimas, jika DKK ada visitasi biasana ada list/pedoman alat keseheatan di ruang praktik bersama obat emergensinya, biasanya yg harus ada obat emergensi, oksigen, bed periksa standar, bedah minor set, safety box(tempat sampah medis), otoskop, infus set, stetoskop, tensi digital, palu reflex.
        Mungkin lebih jelasnya tanya juga ke IDI setempat dok.
        Semoga bermanfaat

  5. Tuti berkata:

    Assalamu’alaikum
    Cerita yg inspiratif, semoga memotivasi TS lain juga yg hendak membuka klinik mandiri.
    Ijin menannyakan dok, untuk prihal ijin pendirian klinik di semarang bagaimana ya dok? Rencannya suami saya hendak membuat klinik. . Terimakasih

  6. dokterpro berkata:

    kereen cerita pengalamannya dok, demoga menjadi motivasi buat para dokter yg ingin memulai praktek mandirinya.
    Untuk melengkapi kebutuhan praktek dokter sehari harinya kami perkenalkan…
    dokterpro dot com software praktek dokter dengan berbagai keunggulannya.

  7. dina berkata:

    saya seorang dokter gigi, sudah praktek mandiri, suami resign dr kerjaan lamanya ( bank swasta )dan ingin membuka apotik, saya kemudian berencana sekalian mengajak ts dokter umum untuk praktek di tempat saya, kebetulan ini rumah tinggal, tp praktek dan apotiknya kami tempatkan di bagian depan rumah tinggal, menurut dokter, gimana ya cara pembagiannya hasil yg adil, selain dari peresepan oleh dokter umumnya kira2 apa kami sebagai pemilik tempat masih berhak memperoleh bagian dr jasa medis pasien, jadi yg kami tawarkan ini adalah ruangan yg kosongan dok, rencananya begitu, mohon saran dan arahan, btk.

  8. Indomedplus berkata:

    Terimakasih atas ceritanya, sangat menarik…. Numpang nanya nih…Ada tidak ya? dokter y buka praktik pribadi 24 jam ( bukan klinik, tp praktek pribadi ) ??? Terimaksih

    • Achmadi soemiyatno berkata:

      Ass Wr Wb Dokter
      Saya punya rencana mau buka klink / praktek Dokter bersama sekalian fasilitas apotek .
      Fasilitas yg dimiliki 2 ( dua ) buah Ruko ukuran 1 pintu ( 4 x 10 ) satu pinyu nya masih disewa oleh salah Bank .dan mempunyai 8 ( delapan ) buah kamar full AC yg terintegrasi dgn banguanan Ruko tsb .

      mhn saran / masukan kalau ada kawan dokter yg mau mengelola Apotek dan praktek dengan bagi hasil yg akan didiskusikan lebih lanjut .
      Terimakasih perhatian nya
      Salam
      A c h m a d i

  9. Name*vero berkata:

    maaf, dok.. saya ingin mengikuti jejak dokter.. klo saya boleh tau, untuk buka kliniki d rmh, perlu izin depkes ato ga ya, dok?? makasii

    • mochamad iqbal berkata:

      selamat pagi Dok,
      perkenalkan saya iqbal bekerja di rancamaya golf estate.. saya ingin mengajak dokter dan rekan – rekan yang ingin buka klinik di wilayah bogor selatan..lokasi sangat strategis di perumahan yang sudah lebih dari 1500 unit, hotel, dan tamu golf.
      demikian, jika ada yang ingin ditanyakan bisa email saya di [email protected]

      salam,

      Iqbal

  10. komariah berkata:

    Sya bukan dokter,yg dokter suami sya,,,da baru mau mulai mncicil kbutuhan u/ buka praktek,,mudah2an sbntar lagi bisa terwujud,,tapi slain itu sya jga imngin punya usaha,usaha apa ya dok supaya bisa satu tempat dg suami sya,,maklum dok ngirit modal,,apakah toko obat diperbolehkan?

    • doktermoez berkata:

      Halo bu Komariah,usaha yang jelas bermanfaat untuk menaikkan trafik adalah usaha yang idcari oleh banyak orang, usaha ini tergantung trend dari lingkungan tersbut.Jika di lingkungan tsb banyak yg mendirikan rumah makan/kafe dan tempat tsb selalu rame,maka buat usaha yang menyerupai usaha tsb seperti jual es,roti,dll. untuk toko obat sekarang banyak aturannya,dan dokterpun tidak bolh meresepkan ke toko obat,krn toko obat hanya bisa menjual obat bebas non resep. Sedangkan untuk membuat apotek dibutuhkan modal dan SDM yang biayanya tidak sedikit, saran saya buat usaha kecil yg mendatangkan trafik/keramaian yg sebelumnya disurvey dulu kebutuhan lingkungan sekitar itu apa.Jika trafik sudah terbentuk maka praktik dokter pun akan terbantu dengan banyaknya klien yang mengkonsumsi usaha kecil tsb

  11. Muslim berkata:

    Sangat memotivasi
    Semoga akan lahir dokter2 yang berpikiran sama seperti Pak Maulana Adrian
    Salam Kenal Pak, Saat ini sy juga menjalankan bisnis kesehatan (Herbal), semoga bisa bekerjasama dengan bapak.

  12. bagus sekali perjuangan hidupnya. salam damai dan bahagia

  13. Princess berkata:

    assalamuallaikum….salam kenal,Dek Dokter…inspiratif sekali ceritanya,smoga bisa jadi semangat buat sejawat lain,crita qt hampir sama,bedanya saya sudah berani buka klinik walaupun saya belum Coas,jaman sy dulu malah ada aturannya apa belum malah sy belum tau waktu itu..tp alhamdulillah jatuh bangun jumpalitan sudah saya alami dan alhamdulillah juga saat ini saya sudah bisa main di rumah seharian dengan anak saya,saya bisa lakukan bisnis lain saya dan predikat “dokter” jd ladang ibadah buat saya…terus semangati sejawat kita ya Dek Dokter….barakallahu fiik…

  14. hartono berkata:

    sangat inspiratif
    thx
    sukses selalu

  15. fahri berkata:

    terima kasih,,sangat inspiratif,,
    mngkin bs bljr dr dokter,,
    sy juga baru luls,,

  16. Abah berkata:

    Saya saja yang bukan dokter sangaaat tertarik sekali, dok setahu saya sejak kecil sampai kini belum dengar ada dokter promosi tempat prakteknya umumnya nunggu bola jadi kalah sigap oleh pengobatan alternatif. apa bisa dilibatkan dalam kerjasama?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *